Mataram – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Universitas Bumigora Mataram memberikan pendampingan hukum kepada salah satu warga Dusun Dasan Sebelek, Desa Labulia Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, yang menjadi korban dugaan penipuan dan penggelapan dana umroh oleh oknum yang mengatasnamakan diri sebagai agen travel umroh.
Kasus ini bermula dari tawaran seorang warga Dusun Dua Pelet, Desa Kuripan, Lombok Barat, berinisial FA, kepada pasangan suami istri berinisial Z dan MR untuk berangkat umroh melalui salah satu penyedia jasa travel umroh di Kota Mataram. Untuk meyakinkan korbannya, FA mengaku telah bekerja sebagai karyawan di travel tersebut selama tujuh tahun. Ia juga menjanjikan bahwa keberangkatan umroh akan dilaksanakan pada pertengahan bulan Ramadan.
Meyakini pernyataan tersebut, pasangan Z dan MR pun menyerahkan sejumlah uang kepada FA sebagai biaya keberangkatan umroh. Namun hingga waktu yang dijanjikan, keberangkatan tidak pernah terjadi. FA kemudian kembali menjanjikan bahwa keberangkatan akan dilakukan satu minggu setelah Hari Raya Idul Fitri. Sayangnya, janji tersebut kembali tidak ditepati.
Setelah merasa dirugikan dan tidak mendapat kejelasan, pasangan Z dan MR meminta agar dana umroh mereka dikembalikan. Namun, hingga batas waktu yang diberikan, FA tidak juga mengembalikan dana tersebut. Merasa ditipu, korban akhirnya memutuskan untuk mengambil langkah hukum.
Dengan didampingi oleh tim LBH Universitas Bumigora Mataram, pasangan suami istri ini melaporkan kasus dugaan penipuan dan penggelapan tersebut ke Polsek Kuripan, Kabupaten Lombok Barat.
LBH Universitas Bumigora menyatakan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas, dan berharap agar aparat penegak hukum dapat menindak tegas pelaku agar tidak ada lagi korban lain yang dirugikan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!