Yayasan Bale Agung Ajar Wali Pelopori Penciptaan Wayang Inovatif Berbasis Cerita Rakyat Lombok

Yayasan Bale Agung Ajar Wali Pelopori Penciptaan Wayang Inovatif Berbasis Cerita Rakyat Lombok

Lombok – Yayasan Bale Agung Ajar Wali kembali menghadirkan terobosan baru dalam dunia seni dan budaya dengan menciptakan wayang inovatif yang mengangkat cerita-cerita rakyat Lombok. Langkah ini bertujuan untuk memperkenalkan kembali kekayaan folklore Lombok kepada masyarakat luas, khususnya generasi muda, melalui media pewayangan.

Ketua Yayasan Bale Agung Ajar Wali, Sunardy Kasim, menyampaikan bahwa wayang inovatif ini tidak hanya menjadi sarana untuk melestarikan dan mempopulerkan cerita rakyat Lombok di tingkat nasional, tetapi juga menambah keberagaman dalam dunia pewayangan Nusantara. Wayang baru ini diberi nama Wayang SuKa, yang merupakan singkatan dari Sukma dan Kaji. "Sukma" bermakna jiwa, sedangkan "Kaji" berarti pelajaran, mencerminkan esensi wayang ini sebagai media pembelajaran yang sarat dengan nilai-nilai luhur budaya Sasak.

Penciptaan wayang inovatif ini tidak lepas dari dukungan Kementerian Kebudayaan melalui program Dana Indonesiana, yang memberikan bantuan bagi inisiatif kebudayaan di berbagai daerah. Dukungan ini menjadi faktor penting dalam mewujudkan Wayang SuKa sebagai media pelestarian cerita rakyat Lombok sekaligus sarana edukasi bagi masyarakat.

Adapun cerita rakyat yang akan dilakonkan dalam pertunjukan Wayang SuKa antara lain Putri Mandalika, Dewi Anjani, Cilinaya, Cupak Gerantang, Doyan Nede, Monyeh, serta berbagai kisah tradisional lainnya dari tanah Lombok. Cerita-cerita ini mengandung nilai moral, kebijaksanaan, serta kearifan lokal yang dapat menjadi sumber inspirasi dan pembelajaran bagi masyarakat luas.

Wayang SuKa pertama kali dipentaskan pada 2 Desember 2024 dalam acara Festival Seni Budaya Bale Agung Ajar Wali yang digelar di Taman Budaya NTB. Pementasan ini mendapat sambutan hangat dari para penikmat seni dan budaya. Selanjutnya, Wayang SuKa akan kembali dipentaskan pada 23 Maret 2025 di Rumah Topeng dan Wayang Setiadarma, Ubud, Bali, dalam rangka memperkenalkan warisan budaya Sasak kepada masyarakat yang lebih luas, termasuk wisatawan mancanegara.

Melalui Wayang SuKa, masyarakat dapat lebih memahami dan mengapresiasi warisan budaya yang kaya ini. Setiap kisah yang dipentaskan tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan berharga yang relevan dengan kehidupan sosial dan budaya masyarakat saat ini.

Kehadiran wayang inovatif ini menjadi langkah penting dalam memperkenalkan literasi berbasis cerita rakyat, sekaligus menghidupkan kembali seni pewayangan yang kian jarang ditemui. Harapannya, inisiatif ini dapat memberikan kontribusi besar dalam upaya pelestarian dan pengembangan kebudayaan Nusantara, serta menumbuhkan kembali kecintaan masyarakat terhadap seni tradisional.

Olahraga

Kalahkan Federer, Djokovic Juara Wimbledon

Kalahkan Federer, Djokovic Juara Wimbledon

LONDON – Novak Djokovic meraih gelar juara di ajang Wimbledon 2019 kali ini. Petenis asal Serbia itu keluar sebagai juara usai mengalahkan

Advertisement